Pengertian : Adalah organisasi kemasyarakatan yang khusus mengatur sistem pengairan sawah yang digunakan dalam cocok tanam padi di Bali, Indonesia.
Filosofi Subak
Subak Bali demikian orang sering menyebut didasarkan atas filosofi Tri Hita Karana dapat dipandang sebagai suatu sistem karena Subak mengandung tiga komponen pokok yaitu:
- Parahyangan. Hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan yang Maha Esa.
- Pawongan. Hubungan yang harmonis manusia dengan manusia itu sendiri.
- Palemahan. Hubungan yang harmonis antara manusia dengan lingkungan alamnya.
Subak Bali demikian orang sering menyebut didasarkan atas filosofi Tri Hita Karana dapat dipandang sebagai suatu sistem karena Subak mengandung tiga komponen pokok yaitu:
- Parahyangan. Hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan yang Maha Esa.
- Pawongan. Hubungan yang harmonis manusia dengan manusia itu sendiri.
- Palemahan. Hubungan yang harmonis antara manusia dengan lingkungan alamnya.
Jumlah Subak di Bali
Berdasarkan pendataan/ inventarisasi terhadap keberadaan Subak di Bali, maka jumlah Subak di Bali pada akhir tahun 2010 tercatat sebanyak 1.602 Subak dengan luas areal persawahan seluruhnya 86.911.047 ha.
Berdasarkan pendataan/ inventarisasi terhadap keberadaan Subak di Bali, maka jumlah Subak di Bali pada akhir tahun 2010 tercatat sebanyak 1.602 Subak dengan luas areal persawahan seluruhnya 86.911.047 ha.
Pura di Lingkungan Subak
Di lingkungan Subak terdapat pura-pura antara lain:
- Pura Bedugul (dibangun pada setiap tempat pembagian air dan bendungan)
- Pura Masceti yang dibangun dalam wilayah Subak dimana Subak itu berada.
- Pura Ulun Suwi (dibangun pada setiap wilayah Subak atau beberapa Subak yang mempunyai sumber air yang sama)
- Pura Ulun Danu (tempatnya pada keempat danau di Bali yaitu, danau Beratan, danau Buyan, danau Tamblingan dan danau Batur).
- Pura Bedugul (dibangun pada setiap tempat pembagian air dan bendungan)
- Pura Masceti yang dibangun dalam wilayah Subak dimana Subak itu berada.
- Pura Ulun Suwi (dibangun pada setiap wilayah Subak atau beberapa Subak yang mempunyai sumber air yang sama)
- Pura Ulun Danu (tempatnya pada keempat danau di Bali yaitu, danau Beratan, danau Buyan, danau Tamblingan dan danau Batur).
Upacara Keagamaan
Upacara keagamaan yang dilakukan oleh anggota Subak pada garis besarnya dapat dibagi dua yaitu upacara yang dilakukan secara perseorangan dan upacara yang dilakukan oleh kelompok (tempek atau Subak).
Upacara keagamaan yang dilakukan oleh para petani secara perseorangan adalah : - Ngendagin, mulai melakukan pencangkulan pertama
- Ngawiwit, dilaksanakan pada waktu petani menabur benih di pembibitan.
- Mamula/ nandur, dilaksanakan pada saat menanam.
- Neduh dilakukan pada saat padi berumur satu bulan dengan harapan agar padi tidak diserang hama penyakit.
- Biyukukung, dilakukan pada saat padi bunting.
- Nyangket/ ngusaba, dilakukan pada saat menjelang panen.
- Mantenin, dilakukan pada saat padi disimpan di lumbung atau tempat lainnya sebelum padi diolah menjadi beras untuk pertama kalinya.
Upacara keagamaan yang dilakukan oleh anggota Subak pada garis besarnya dapat dibagi dua yaitu upacara yang dilakukan secara perseorangan dan upacara yang dilakukan oleh kelompok (tempek atau Subak).
Upacara keagamaan yang dilakukan oleh para petani secara perseorangan adalah : - Ngendagin, mulai melakukan pencangkulan pertama
- Ngawiwit, dilaksanakan pada waktu petani menabur benih di pembibitan.
- Mamula/ nandur, dilaksanakan pada saat menanam.
- Neduh dilakukan pada saat padi berumur satu bulan dengan harapan agar padi tidak diserang hama penyakit.
- Biyukukung, dilakukan pada saat padi bunting.
- Nyangket/ ngusaba, dilakukan pada saat menjelang panen.
- Mantenin, dilakukan pada saat padi disimpan di lumbung atau tempat lainnya sebelum padi diolah menjadi beras untuk pertama kalinya.
Pada tingkat tempek upacara yang dilakukan antara lain
- Upacara mapag toya, dilakukan didekat bendungan menjelang pengolahan tanah.
- Upacara Nyaeb/ Mecaru, dilakukan agar padi tidak diserang hama penyakit.
- Upacara ngusaba, dilakukan menjelang panen.
- Upacara mapag toya, dilakukan didekat bendungan menjelang pengolahan tanah.
- Upacara Nyaeb/ Mecaru, dilakukan agar padi tidak diserang hama penyakit.
- Upacara ngusaba, dilakukan menjelang panen.
Adapun upacara/ kegiatan lain yang harus juga dilakukan oleh para petani
adalah berupa:
- Nyepi di sawah, sebagai simbolis pembersihan buana agung dan buana alit yang nantinya akan menghasilkan keseimbangan di dalam kehidupan manusia.
- Nangluk Merana, merupakan suatu ritual dalam rangka menolak hama yang ada di sawah dengan melaksanakan suatu upacara yang berkaitan dengan pura yang mempunyai hubungan dengan penguasa hama.
adalah berupa:
- Nyepi di sawah, sebagai simbolis pembersihan buana agung dan buana alit yang nantinya akan menghasilkan keseimbangan di dalam kehidupan manusia.
- Nangluk Merana, merupakan suatu ritual dalam rangka menolak hama yang ada di sawah dengan melaksanakan suatu upacara yang berkaitan dengan pura yang mempunyai hubungan dengan penguasa hama.
Sumber :
www.museumsubak.com
http://en.wikipedia.org/wiki/Subak_(irrigation)
www.museumsubak.com
http://en.wikipedia.org/wiki/Subak_(irrigation)
Ahaaaa Ahimsa sudah ga salam kenal aja lagi .....terus update ya.....semoga Budaya Bali menjadi pelajaran yang menyenangkan ya
BalasHapus